Intervensi Masalah Gizi Melalui Pendekatan Strategi Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi)

Puskesmas Bendungan

INOVASI PELAYANAN PUBLIK

PUSKESMAS BENDUNGAN

 

  1. TUJUAN INOVASI

Menyelesaikan masalah gizi di wilayah puskesmas bendungan khususnya mencegah terjadinga stunting melalui pendekatan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) dan Pendampingan pada Keluarga.

Melalui kegiatan antara lain:

  1. Kader Pintar Kadarzi (KPK)
  1. Pertemuan Kader Pintar Kadarzi

Kader pintar kadarzi dilakukan setiap 3 bulan sekali dalam rangka persiapan survey kadarzi dan merefreshing kembali apa itu kadarzi. Tujuan dari dibentuknya kader pintar kadarzi adalah untuk menyiapakan kader yang kompeten dalam melakukan survey Kadarzi sekaligus sebagai kader pendamping keluarga menuju Kadarzi. Dari hasil survey Kadarzi dapat diperoleh gambaran tentang keadaan keluarga sadar gizi yang ada di wilayah Bendungan sehingga masalah gizi keluarga bisa terselesaikan.

 

  1. Kelompok Pintar Kadarzi Remaja

Merupakan kegiatan pemahaman kadarzi untuk remaja yang sasarannya adalah remaja putri yang ada di wilayah kecamatan bendungan. Kegiatan ini bersinergi dengan kegiatan posyandu remaja dan SBH.

  1. Kelompok Pintar Kadarzi Ibu Hamil

Merupakan kegiatan pemahaman kadarzi untuk ibu hamil khususnya ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Bendungan sehingga ibu hamil KEK tidak melahirkan bayi yang BBLR dan beresiko stunting

  1. Kelompok Pintar Kadarzi Balita

Merupakan kegiatan pemahaman kadarzi untuk ibu dan balita khususnya balita yang bermasalah gizi seperti balita gizi kurang, baduta sunting dll.

 

  1. Stiker ASI dan Sertifikat ASI (2 SA)
  1. Pengertian

        Stiker ASIku dan Sertifikat ASI adalah sebuah penghargaan bagi ibu yang telah berhasil memberikan ASI Eksklusif 0-6 bulan.

  1. Tujuan

Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di wilayah puskesmas bendungan

  1. Tahap kegiatan
  1. Telah terbentuk KP ASI sejak tahun 2015 dikecamatan bendungan dan sudah di SK kan oleh camat bendungan.
  2. Ibu hamil diberikan edukasi tentang ASI Eksklusif melalui berbagai kegiatan di wilayah puskesmas bendungan seperti di kelas ibu maupun kelas balita
  3. Setelah lahir bayi terus dilakukan pendampingan yang dilakukan oleh kader pintar dan oleh petugas gizi serta bidan wilayah untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada ibu menyusui untuk terus memberikan ASI Eksklusif.
  4. Bayi yang telah berhasil lolos ASI Eksklusif diberi penghargaan berupa stiker ASIku dan sertifikat ASI Eksklusif. Bagi ibu penerima stiker dan sertifikat merupakan motivator – motivator ASI yang bisa mengajak orang – orang yang berada disekitarnya untuk memberikan ASI secara eksklusif
  1. Hasil kegiatan

          Cakupan ASI Eksklusif dari tahun 2015-2017 telah mengalami peningkatan yaitu sebanyak 23,2% ditahun 2015, 32,4% di tahun 2016, dan ditahun 2017 sebanyak 40,1%.

 

  1. Kebun Mini Posyandu (KeMiDu)

 

  1. Pengertian

      Kemidu adalah kegiatan pengembangan dari posyandu yaitu kader posyandu yang dibantu oleh ibu – ibu balita membuat kebun mini di posyandu yang berisi tanaman – tananam sayur yang ditanam di polibag.

  1. Tujuan
  1. Mewujudkan kemandirian posyandu
  2. Menjadikan posyandu sebagai sarana edukasi visual bagi ibu – ibu balita dan masyarakat sekitar tentang pemanfaatan lahan pekarangan sebagai kebun mini sehingga setiap keluarga mampu secara mandiri untuk menyediakan makanan bergizi untuk balita sehingga semua desa di wilayah puskesmas bendungan mencapai kadarzi.
  1. Tahap kegiatan
  1. KeMiDu dimulai sejak tahun 2015 yaitu petugas gizi berkoordinasi dengan GSC untuk merencanakan kegiatan pengembangan posyandu. GSC sebagai mitra pada saat itu sebagai penyedia bibit sayur dan polibag tempat menanam sayur
  2. Kader dilatih oleh GSC yang bekerja sama dengan penyuluh pertanian tentang bagaimana cara menanam sayur yang baik
  3. Kader yang dibantu oleh ibu – ibu balita mulai menanam bibit dan mengembangkan kebun sayur yang telah dibuat
  1. Hasil Kegiatan
  1. Posyandu menjadi mandiri dari segi pendanaan untuk PMT penyuluhan dan kebutuhan administrasi posyandu lainnya
  2. Posyandu menjadi edukasi visual bagi ibu balita dan masyarakat sekitar
  3. Peningkatan cakupan kadarzi dari tahun 2015-2018
  4.  Mendukung program pemerintah GERMAS
  5. Peningkatan angka kadarzi di wilayah Puskesmas Bendungan

 

  1. PELITA BENDUNGAN

Pelita Bendungan merupakan inovasi yang dibentuk oleh lintas sektor yang merupakan bentuk dukungan dari lintas sektor terhadap kesehatan terutama balita. Kegiatan utamanya adalah pemberian bantuan dan pendampingn balita yang bermasalah di wilayah bendungan.

 

  1. KESELARASAN DENGAN KATEGORI YANG DIPILIH

Inovasi Intervensi Masalah Gizi Melalui Pendekatan Strategi Kadarzi (IMAGIZ-PSK) merupakan jenis inovasi pelayanan publik khususnya upaya kesehatan masyarakat.

 

  1. SIGNIFIKANSI

Sasaran :

  1. Ibu hamil
  2. Ibu balita
  3. Balita
  4. Remaja
  5. Lansia

Jenis kegiatan :

  1. Pendampingan terhadap keluarga yang dilakukan oleh petugas kesehatan, lintas sektor serta kader posyandu
  2. Memberikan edukasi secara visual kepada masyarakat melalui kegiatan posyandu, kegiatan – kegiatan pembinaan di masyarakat menurut kelompok sasaran.
  3. Mendekatkan pelayanan khususnya preventif dan promotif untuk masyarakat

Menyelesaikan masalah gizi di wilayah puskesmas bendungan khususnya mencegah terjadinya stunting melalui pendekatan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) dan Pendampingan pada Keluarga menuju keluarga sadar gizi (Kadarzi)

 

  1. INOVATIF

Dengan wilayah Puskesmas Bendungan yang hampir 100% adalah pegunungan dengan tingkat SDM yang masih kurang inovasi IMAGIZ-PSK ini bisa dijadikan alternatif pemecahan masalah kesehatan dan gizi yang ada di wilayah Puskesmas Bendungan. Melalui kegiatan pendampingan, pemberian penghargaan dan pemberian edukasi secara visual maka masyarakat akan lebih paham dalam memahami permasalahan gizi pada keluarga serta termotivasi untuk memperbaiki permasalahan gizi keluarga.

Inovasi ini muncul karena adanya permasalahan yang terjadi di wilayah puskesmas bendungan antara lain :

  1. Masih rendahnya angka kadarzi yaitu di tahun 2015 semua desa masih di bawah 50%
  2. Masih ditemukan balita gizi sangat kurang di tahun 2015 sebanyak 0,9%
  3. Masih rendahnya cakupan ASI Eksklusif yaitu 23,2 di tahun 2015
  4. Masih ditemukan balita stunting di tahun 2018 sebanyak 24,2%

 

  1. TRANSFERABILITAS

Inovasi ini masih dikembangkan di wilayah Puskesmas Bendungan.

 

  1. SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN
  1. Sumber Dana : untuk melaksanakan kegiatan inovasi ini yaitu dari APBD, donator, swadaya masyarakat.
  2. Pengelola / SDM :

Inovasi ini dikelola oleh program gizi serta didukung oleh semua lintas program dan lintas sektor yang ada di wilayah Kecamatan Bendungan.

  1. Strategi yang dilakukan untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada yaitu dengan cara selalu melaksanakan koordinasi dengan smeua pihak demi kelangsungan inovasi. Serta merencanakan kegiatan untuk mendukung keberlangsungan inovasi dengan mengusulkan pendanaan melalui APBD.
  2. IMAGIZ-PSK masih berjalan sampai sekarang dengan adanya dukungan dari lintas program, lintas sektor serta semua tokoh masyarakat di wilayah Bendungan. Dengan adanya inovasi ini permasalahan gizi di wilayah puskesmas bendungan bisa diselesaikan.

 

  1. DAMPAK

Inovasi ini telah dievaluasi secara berkala oleh Puskemas tentang kelanjutan inovasi dan dampak/hasil yang telah telah diperoleh.

Manfaat dari Inovasi :

  1. Ada 40 kader posyandu yang sudah terlatih sebagai
  2. Mengenalkan konsep 5 indikator Kadarzi di setiap keluarga
  3. Mencegah terjadinya masalah gizi khususnya stunting di wilayah puskesmas bendungan
  4. Mudahnya mendapat informasi dan konseling gizi
  5. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya promotif dan preventif terhadap permasalahan gizi
  6. Adanya kepedulian dari lintas sektor terhadap masalah gizi di wilayah Puskesmas Bendungan

 

  1. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
  1. Puskesmas dan lintas program
  2. Lintas sektor
  3. Tokoh masyarakat

 

  1. PELAJARAN YANG DIPETIK

Keberlangsungan inovasi ini harus didukung berbagai pihak antara lain dari lintas sektor dan seluruh masyarakat yang ada di wilayah kecamatan bendungan.

Karya inovasi Intervensi Masalah Gizi melalui Pendekatan Strategi Kadarzi (IMAGIZ – PSK) merupakan salah satu upaya dalam mendukung program pemerintah yaitu Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

Prinsip dari kegiatan IMAGIZ – PSK adalah pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah gizi,menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam memecahkan masalah gizi secara bersama – sama.

IMAGIZ – PSK bisa menjadi salah satu solusi yang dapat dikembangkan sehingga dapat mengatasi masalah kesehatan keluarga dan masyarakat khususnya penurunan angka stunting.